Sun
Tzu (400 –320 SM) diyakini sebagai penulis Art of War (Seni Perang) sebuah
karya militer klasik tertua dalam literatur Cina. Art of War diperkenalkan di
Jepang sekitar tahun 716 – 735 M, dan seribu tahun kemudian muncul di Eropa,
bertepatan saat bangsa-bangsa di benua itu memulai suatu serbuan untuk
mendominasi dunia, khususnya di Asia dan Afrika.
Buku
yang ditulis sekitar 2500 tahun yang lalu ini demikian terkenalnya, sehingga
sekarang masih relevan dibaca dan dijadikan pegangan, diaplikasikan di
kehidupan perang dan segala sesuatu yang mengandung 'persaingan/kompetisi'.
Tidak hanya di dunia militer, bahkan di dunia politik dan bisnis sekalipun ilmu
perang dari Sun Tzu ini masih dipakai hingga saat ini. Kata orang Jepang,
“politik itu bisnis, dan bisnis adalah perang."
Berikut
ini adalah sebagian isi dari Art of War yang monumental tersebut sebagai
pencerahan untuk para politikus dan juga anda yang sekarang sedang “berperang”
di bisnis, kantor, organisasi atau di tengah masyarakat. Dan tentunya, Art of
War dibaca orang bukan karena di dalamnya terdapat pandangan-pandangan yang
mutlak kebenarannya, namun lebih dari itu, karena mereka ingin mengambil
"hikmah" setelah membacanya.
13
bab Strategi militer klasik
1.
Kalkulasi
2.
Perencanaan
3.
Strategi
4.
Kekuatan pertahanan
5.
Formasi
6.
Kekuatan dan kelemahan
7.
Manuver
8.
Sembilan varuiasi
9.
Mobilitas
10.
Tanah lapang
11.
Sembilan situasi klasik
12.
Menyerang dengan api
13.
Intelijen
I.
Kalkulasi
“Perang
adalah urusan vital bagi negara; jalan menuju kelangsungan hidup atau
kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari perang secara seksama adalah suatu
keharusan;”
Lima
hal yang harus dipertimbangkan dalam mempelajari peperangan :
1.
Alasan moral : keyakinan rakyat dan kepentingan negara untuk tujuan bersama.
2.
Alam : cuaca, iklim, waktu.
3.
Situasi : jarak, sifat alami, kondisi fisik.
4.
Kepemimpimnan : kebijaksanaan, kepercayaan diri, keberanian, belas kasihan.
5.
Disiplin : imbalan, ancaman, hukuman, logistik.
“Seni
perang sangat penting bagi negara. Ini menyangkut masalah hidup dan mati,
satu jalan (tao) manuju keselamatan atau kehancuran.”
satu jalan (tao) manuju keselamatan atau kehancuran.”
Tujuh
aspek dan fakta kalkulasi :
Untuk
memulai perang setidaknya panglima harus memperhatikan beberapa fakta dilapangan
seperti dibawah ini.
1.
Siapa yang dapat mempersatukan rakyat dan angkatan bersenjata
2.
Siapa yang memilki komandan yang lebih baik
3.
Siapa yang mampu memanfaatkan iklim dan keadaan suatu daerah?
4.
Siapa yang dapat memberi perintah dan disiplin yang lebih baik?
5.
Pasukan mana yang lebih tangguh?
6.
Anggota pasukan mana yang lebih terlatih?
7.
Siapa yang memiliki sistem imbalan dan ancaman hukuman yang lebih adil?
Jika
kita lebih mampu memenuhi semua faktor diatas melebihi musuh, maka kemungkinan
menang kita diatas musuh, sangat wajar untuk memulai peperangan. Namun jika
faktor diatas kertas saja tidak mampu meyakinkan panglima untuk menang
bagaimana dia dapat meyakinkan rakyat dan prajuritnya bahwa mereka semua akan
berperang dan menang!
Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!
Jika tidak yakin menang untuk apa memulai perang!
“Mengetahui
kapan seseorang dapat dan tidak dapat bertempur adalah kemenangan.”
“Militer
yang menang, sudah menang lebih dulu, baru bertempur.
Militer
yang kalah, bertempur dulu, baru mencari kemenangan.”
Tipu
muslihat :
Perang
dipenuhi oleh tipu muslihat dalam bentuk strategi, siapapun yang tidak mampu
berstrategi dan tidak cakap dalam menggunakan tipu muslihat, tidak akan menang
dalam perang apapun.
1.
Yang mampu harus berpura-pura tidak mampu
2.
Tampillah seolah-olah tak ada apa-apa padahal sedang mengaktifkan kekuatan.
3.
Bila ingin menyerbu sasaran terdekat, seolah-olah sedang ingin menyerbu yang
lebih jauh.
4.
Bila ingin menyerbu daerah yang lebih jauh , seakan-akan ingin menyerbu daerah
yang terdekat
“Rahasia
dari tipu daya adalah mengetahui
bagaimana
memanipulasi pandangan musuh.
Membuat
yang jauh kelihatan dekat,
dan
yang dekat kelihatan jauh.”
Eksploitasi
:
1.
Pancing musuh dengan umpan yang kecil, lalu hancurkanlah setelah menyebarkan
perselisihan diantara angkatan bersenjata.
2.
Waspada musuh senantiasa siap siaga dan tanpa kelemahan.
3.
Langkah mundur jika musuh kuat
4.
Berpura-pura lemah sehingga musuh dikuasai rasa puas diri.
5.
Sebar perselisihan jika kekuatan musuh bersatu padu.
6.
Serang saat musuh tidak siap siaga.
Pertimbangan
:
1.
Kekuatan dan kelemahan pasukan diri dan musuh
2.
Perencanaan yang cermat.
II.
Perencanaan
Waktu
adalah uang :
-
Perbekalan
-
Pengeluaran harian
Hindari
pertempuran yang berlarut :
-
Moral jadi turun
-
Biaya yang boros
-
Tidak aman dan rentan kalah
Bertempurlah
agar cepat menang
Manfaatkalah
sumber-sumber kekuatan musuh :
Misal
: bekal rampasan musuh
-
Pancing amarah musuh
-
Bangkitkan motivasi untuk membunuh
-
Rangsang untuk merampas harta kekuatan musuh
Taktik
jitu menentukan nasib sebuah bangsa :
-
Perang cepat negara aman
-
Perang berlarut larut, persediaan negara habis, ekonomi ambruk, motivasi
tentara jatuh.
III.
Strategi
Perbandingan
jika pasukan kita berhadapan dengan musuh :
Jika
pasukan kita 10 : 1 dari musuh= kepung dan serang
Jika
pasukan kita 5 : 1 dari musuh= pecahkan dan bagilah musuh lalu serang
Jika
pasukan kita 2 : 1 dari musuh= menyerang 2 arah
Jika
pasukan kita 1 : 1 dari musuh= dahului perang
Musuh
sedikit lebih besar bertahan.
Musuh
lebih besar berkelit dari serangan.
Musuh
jauh lebih besar, mundur.
Kepemimpinan:
1.
Panglima bagaikan pilar Negara
2.
Jika ia cakap berperang, negara menjadi kuat
3.
Jika ia bukan pejuang yang baik, negara menjadi lemah
“Sang jenderal adalah pelindung negara.
Ketika
sang pelindung utuh, tentu negaranya kuat.
Kalau
sang pelindung cacat, tentu negaranya lemah.”
Penguasa
akan membahayakan angkatan bersenjata, jika :
Memerintahkan
maju / mundur pada waktu yang tidak tepat.
Tak bisa memperlakukan kemiliteran tanpa tahu militer itu sendiri,
Mengambil
alih komando tanpa paham strategi militer.
Lima cara untuk menang :
1.
Tahu saat perang dan tidak berperang
2.
Tahu memanfaatkan kekuatan pasukan
3.
Rebut simpati dan dukungan rakyat
4.
Tunggu untuk antisipasi yang belum siap
5.
Perwira cakap menjadi komandan yang tanpa campur tangan pemerintah.
Mengenal lawan dan diri sendiri :
1.
Tahu kekuatan sendiri dan musush utuk mampu masuk dalam peperangan tanpa
ancaman bahaya
2.
Tahu kekuatan sendiri dan tak tahu kekuatan musuh memberikan kesempatan menang
hanya separonya.
3.
Tak tahu kekuatan sendiri dan musuh akan kalah.
“Kenalilah
musuhmu, kenalilah diri sendiri.
Maka
kau bisa berjuang dalam 100 pertempuran
tanpa
resiko kalah.
Kenali
Bumi, kenali Langit, dan kemenanganmu akan menjadi lengkap.”
IV.
Kekuatan pertahanan
Alasan
menyusun strategi :
1.
Kita harus berjuang keras agar tidak kalah
2.
Musuh yang harus terlebih dahulu membuat kesalahan besar baru kita
mengalahkannya.
3.
Kita tak bisa bilang kita tak akan kalah tapi kita tak bisa memastikan musuh
akan membuat kesalahan sehingga kita meraih kemenangan, orang bisa tahu cara
untuk menang tapi tidak bisa memastikan akan memperoleh kemenangan.
4.
Yang merasa tidak yakin menang akan bertahan
5.
Yang merasa akan menang maka menyeranglah
6.
Meraka yang cakap dalam bertahan seolah-olah tak tampak oleh musuh
7.
Mereka yang cakap dalam hal bertahan akan menang bila tiba saatnya untuk
menyerang.
Menang
tanpa air mata :
1.
Ahli taktik akan tetap bertahan dalam keadaan aman.
2.
Tak pernah lewatkan kesempatan hancurkan musuh.
3.
Yang ingin menang harus terlebih dahulu menciptakan kemenangan.
Pahlawan
yang benar-benar sejati tidak pernah membanggakan kecakapan atau keberanian
mereka.
Mereka
menang karena memiliki rasa percaya diri serta kemampuan untuk tetap pada
posisi yang aman
Mengatur
posisi :
1.
Ahli tatik mempunyai sasaran-sasaran jelas dan disiplin yang ketat dalam
pasukan.
2.
Ahli taktik cakap :
a.
Ukur jarak
b.
Memperkirakan ongkos
c.
Memepelajari kekuatan
d.
Memperhitungkan kesempatan
e.
Merencakan kemenangan.
V.
Formasi
Penyergapan
tiba-tiba, konfrontasi langsung :
1.
Atur pasukan (organisasi) besar dan kecil
2.
Komando (Komunikasi) pasukan besar dan kecil
3.
Pasukan besar.
Hakikat
kejutan :
1.
Perang adalah konfrontasi langsung
2.
Pasukan yang melakukan kejutan akan menang
Serangan
tiba-tiba dan kofrontasi langsung ada dalam peperangan, kombinasi kedunya
membuat suatu variasi perang.
VI.
Kekuatan dan kelemahan
Inisiatif
:
1.
Pasukan pertama mengambil posisi yang fleksibel
2.
Pasukan akhir ikut perang walau dalam keadaan kelelahan
3.
Perwira melakukan gertakan mental
4.
Umpan untuk mencapai tujuan yang dimaksud
5.
Gertakan ke musuh
6.
Ganggu musuh
Mengacaukan
musuh :
1.
Buat kegaduhan (kacaukan perhatian)
2.
Serang satu arah
Ibarat
air :
1.
Tinggi ke rendah, menghindari musuh yang kuat tapi serang yang lemah
2.
Ikut bentuk yang dilalui . Rencana berubah sesuai perubahan kubu musuh.
3.
Tidak dominan pada suatu perubahan, ubah strategi sesuai perubahan pihak musuh.
VII.
Manuver
Dari
keterbatasan ke keuntungan ;
1.
Strategi yang baik adalah lebih dahulu mencapai garis depan untuk menempati
posisi yang menguntungkan lalu hancurkan musuh.
2.
Atur jalan pintas
3.
Hitung seksama keterbatasan menjadi keuntungan.
4.
Sekalipun dalam keadaan yang prima tetap dalam keadaan yang waspada.
Keuntungan
dan kerugian dalam manuver dan mobilitas:
1.
Amankan perbekalan
2.
Pasukan yang lincah maju terus tanpa istirahat
3.
Organisir pasukan
4.
Negara netral tidak boleh masuk dalam persekutuan
5.
Jangan berperang yang belum pernah kita tahu kondisinya
6.
Manfaatkan orang asli wilayah sebagai pemandu arah
Angin,
hutan, api, dan gunung :
1.
Serang saat waktu yang tepat
2.
Jadikan Manuver pasukan yang efektif
Angin
– cepat bagai tiupan angin
Hutan
– tenag sesunyi hutan
Api
– ganas bagai amukan api
Gunung
– tahankan diri bagai gunung
Kegelapan
– sembunyi tak tembus
Kilat
– serangan tiba-tiba
VIII.
Sembilan variasi
1.
Jangan sekali-kali mencari perlindungan disuatu wilayah yang tidak aman
2.
Jangan mengabaikan basa-basi diplomasi dalam meminta simpati suatu negara.
3.
Jangan menunda suatu perjalanan pada saat suatu gerakan justru sulit dilakukan.
4.
Dalam situasi penuh bahaya , merencanakan untuk meloloskan diri secepat
mungkin.
5.
Saat situasi sulit, bertempurlah sampai titik darah penghabisan
6.
Ada rute perjalanan yang harus dihindari dan dipintasi agar dapat mengubah
keadaan yang serba terbatas untuk memberikan peluang yang besar.
7.
Biarkan musuh meloloskan diri sebagian walau punya kemampuan mengejar, pikirkan
serangan berikutnya.
8.
Untuk menghancurkan angkatan bersenjata, jangan terperdaya dengan kemudahan
merebut kota.
9.
jika perintah penguasa negara tidak mendukung kemajuan perang yang sedang
berlangsung maka abaikan saja.
Kelemahan
umum seorang komandan :
Bagi
seorang jenderal ada lima bahaya –
Mereka
Yang Bertekad mati, biasanya memang tewas.
Mereka
yang Takut Mati, biasanya tertangkap.
Cepat
marah, biasanya mudah dihasut.
Merasa
terhormat, biasanya menolak segala hal yang merendahkan
Mengasihi
orang banyak, ia bisa dibuat jengkel.
Kelimanya
adalah bencana dalam militer.”
IX.
Mobilitas
Penyebaran
:
1.
Ketika bergerak maju, jangan melalui punggung gunung / bukit tapi lewat lembah
2.
Naik dataran yang lebih tinggi untuk tahu posisi yang paling menguntungkan
menyerang dan bertahan.
3.
Jika musuh di dataran yang lebih tinggi, jangan sekali-kali melayani/mendahului
serangan.
4.
Segera seberangi sungai, jadi musuh tidak ambil kesempatan – jangan serang
musuh saat musuh di sungai – seranglah musuh saat baru menapakkan kaki di
daratan ketika separo kekuatan ada di sungai.
5.
Dataran lebih tinggi lebih baik daripada sungai.
6.
Jangan menyerang musuh dihulu sungai.
7.
Bial bertempur ditempat berawa, tetaplah bertahan dekat dengan tepi rawa yang
berumput.
8.
Lebih bagus lagi bila dibelakang pasukanmu terdapat pepohonan , ini strategi
untuk bertempur didaerah rawa.
9.
Pertempuran di tanah datar, maka letakkanlah ditanah yang datar.
Strategi
perang :
"Jika
pasukan musuh tampil tenang dan mantap,
berarti yakin akan posisi strategis dan kekuatan yang dimilikinya."
berarti yakin akan posisi strategis dan kekuatan yang dimilikinya."
"Jika
pasukan musuh menantang,
biasanya berarti mereka sangat cemas gerak maju lawan."
biasanya berarti mereka sangat cemas gerak maju lawan."
"Jika
musuh memilih berada di posisi datar yang tidak menguntungkan,
biasanya berarti mereka sedang melakukan jebakan."
biasanya berarti mereka sedang melakukan jebakan."
X.
Tanah lapang/Medan
Tipe
tanah lapang/medan pertempuran:
1.
Mudah dilalui
2.
Sulit dilalui
3.
Netral : sama-sama sulit menyerang
4.
Sempit
5.
Berbahaya
6.
Jangkaun jauh.
Bahaya
yang dilakukan oleh pemimpin militer :
“Ada
enam kesalahan yang bisa menyebabkan kekalahan;
yaitu
pengkhianatan, ketidakpatuhan, kesia-siaan,
ketergesa-gesaan,
kekacauan, dan kekurangmampuan.”
Panglima
yang cakap merupakan aset yang paling berharga .
-
Panglima wajib memerintahkan perang jika yakin pasukannya akan menang.
-
Jika yakin akan kalah, jangan ikuti perintah penguasa untuk perang.
“Seorang jenderal mewakili nilai-nilai kebaikan
dari kebijaksanaan, ketulusan, kemurahan hati,
keberanian, dan kedisiplinan.”
XI.
Sembilan situasi klasik
Ada
sembilan situasi yang perlu diketahui. Situasi disebut;
1.
Biasa-biasa – apabila musuh berada di wilayah sendiri.
2.
Sederhana – apabila berada wilayah musuh namun belum terlalu jauh.
3.
Kritis – apabila kedua pihak sama-sama ingin memperebutkan satu posisi
tertentu.
4.
Terbuka – apabila berada di wilayah yang dikuasai oleh kedua belah
pihak.
5.
Memegang komando – apabila telah merebut posisi strategis, komando semua
daerah.
6.
Serius – apabila berada jaug di dalam wilayah musuh
7.
Berbahaya – apabila berada di wilayah yang tidak aman dan sukar
8.
Sulit – apabila berada di wilayah yang merupakan jalur masuk dan keluar
9.
Putus asa – terpojok
Keprajuritan
yang cakap :
1.
Paham hubungan internasional dalam hal diplomasi
2.
Paham keadaan alam, gunung, rawa dan lainnya.
3.
Paham dapat pemandu dari penduduk sekitar.
Ular
dari gunung Chang :
1.
Diserang kepala ekor melawan
2.
Diserang ekor kepala melawan
3.
Diserang tengahnya kepala dan ekor melawan.
XII.
Menyerang dengan api
Lima
serangan ganas :
1.
Bakar pasukan musuh
2.
Rebut atau hancurkan perbekalan mereka
3.
Sarana transportasi diganggu
4.
Gudang senjata dihancurkan
5.
Jalur perbekalan di rusak.
Serang
saat musim panas dan kering atau malam hari ketika angin berhembus kencang.
Bergerak
dari kesempatan yang menguntungkan :
1.
Menyerang jika yakin menang.
2.
Penguasa tidak menyatakan perang karena rasa marah
3.
Komandan menyatakan perang bukan karena rasa dengki
4.
Berperang jika punya tujuan yang pasti
XIII.
Intelijen
Jenis
mata-mata :
1.
Penduduk setempat lawan
2.
Perwira militer dalam dewan istana
3.
Mata-mata yang beralih haluan tetapi dapat dibeli
4.
Mata-mata pembawa kematian – tawanan yang diinterogai
5.
Mata-mata pembawa kepastian – membawa informasi dengan selamat
Upah
yang besar bagi mata-mata rahasia
Info
dari mata-mata dianalisa
“Mata-mata
merupakan elemen penting dalam perang,
karena
di pundak mereka bergantung kemampuan
pasukan
untuk bergerak.”
Bidang
intelijen merupakan kegiatan yang paling penting dalam peperangan sebab
tidaklah akan tersusun suatu rencana perang yang efektif tanpa informasi dari
musuh.
Keberanian
terletak pada diri sendiri, sedangkan kelemahan musuh dibuat diri mereka
sendiri.
Mereka yang terlatih dalam perang dapat membuat diri mereka tak terkalahkan, namun kelemahan musuh hanya diakibatkan oleh musuh sendiri
Mereka yang terlatih dalam perang dapat membuat diri mereka tak terkalahkan, namun kelemahan musuh hanya diakibatkan oleh musuh sendiri
Mengetahui
musuh anda, mengetahui diri anda, kemenangan anda adalah keniscayaan. Mengetahui
bumi, mengetahui syurga, kemenangan anda akan menjadi lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar